Bobblehead Bunny Rangkaianku: Agustus 2014

Kamis, 07 Agustus 2014

Continue story kamar 13

Sungguh cerita ini tetap berlanjut,, begitu sangat pandai dia menipu  kami,, menzholimi dirinya sendir adalah sesuatu yang sangat dibenci oleh allah,, kenapa dia harus menghindari kami,, apakah itu tidak kebalik??? tidak logis banget setiap alasan yang dia berikan,, dia selalu mengelak dan tetap mengelak,, apakah itu membuat dirinya nyaman dengan semua kelakuanya,,, kami selalu dibingungkan dengan apa yang dia perbuat, meski itu tidak merugikan kami,, akan tetapi itu membuat kami khawatir dengan diri kami sendiri,,, entah apa yamg akan dia perbuat lagi kepada kami,, hanya allahlah yang tahu hati dan fikiranya,, semoga dia diberi hidayah  oleh allah,, to be continue,,,,

Bahaya sering minum yang bersoda

Bahaya Minuman Bersoda Bagi Kesehatan Tubuh,
 Minuman bersoda tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita karena rasanya yang manis dan juga menyegarkan apalagi jika udara sangat panas tentunya kita butuh sesuatu yang dapat memuaskan dahaga kita dan ada kemungkinan kita untuk memilih minuman bersoda, biasanya minuman ini sangat digemari oleh anak muda sekarang ini.

Minuman bersoda hampir disetiap tempat kita temui apalagi di daerah perkotaan yang menyediakan fast food atau junk food sudah umum jika minumannya adalah minuman bersoda.

Para produsen minuman bersoda berebutan untuk mempromosikan produk mereka dan hasilnya banyak dari kita yang tergoda untuk meminumnya tanpa disadari efek yang akan ditimbulkan karena terlalu sering mengkonsumsi minuman seperti ini.

Bahkan dunia kesehatan tidak merekomendasikan untuk sering mengkonsumsi minuman berkarbonisasi ini karena efek jangka panjang yang sangat merugikan kesehatan tubuh. 

Beberapa efek yang ditimbulkan karena sering mengkonsumsi minuman bersoda:
  • Terjadi pengeroposan pada Gigi dan tulang, asam fosfat pada minuman bersoda jika dikonsumsi terus menerus dalam jangka panjang dapat menjadi sumber penyebab seseorang mengalami keropos pada tulangnya selain itu kandungan asam dan gula dalam soda semakin lama dapat mengikis kepadatan gigi dan tulang.
  • Tingginya kandungan gula, minuman bersoda biasanya mencampur gula dengan pemanis lainnya, jika anda mencoba meminum minuman bersoda yang sudah hilang gasnya maka akan terasa minuman tersebut sangat manis dan ini tentunya sangat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi secara terus menerus dalam jangka panjang, efek yang ditimbulkan karena mengkonsumsi gula dan pemanis dari minuman bersoda ini diantaranya terganggunya kesehatan ginjal, jantung dan hati, dan pemanis dalam minuman bersoda akan menyebabkan terjadinya resiko terkena penyakit diabetes dan juga jantung.
  • Menyebabkan obesitas, kandungan gula yang sangat tinggi dalam minuman bersoda sangat berpotensi seseorang mengalami obesitas dikarenakan terserapnya kadar gula dan zat kimia dalam tubuh dari minuman bersoda.
  • Beresiko terkena penyakit kanker, zat kimia dan gula dalam minuman bersoda dapat meningkatkan seseorang mengalami kanker payudara dan kanker usus.
  • Anak lebih agresif, menurut penelitian yang dilakukan di universitas di Amerika membuktikan bahwa anak-anak yang mengkonsumsi minuman bersoda 4 kali dalam sehari ternyata membuat anak-anak tersebut menjadi lebih agresif dan berpotensi lima kali lipat untuk membuat ulah, menyakiti menggangu orang lain dan berkelahi.
  • Mengandung Kafein, minuman bersoda mengandung kafein yang menyebabkan masalah kesehatan seperti jantung berdebar, susah tidur, dan juga darah rendah.
  • Menurunnya jumlah sperma, untuk para pria yang sering mengkonsumsi minuman bersoda untuk lebih berhati-hati karena dapat mempengaruhi kualitas dan jumlah sperma yang dihasilkan.
  • Membuat kecanduan, jika anda sudah terbiasa maka minuman bersoda akan membuat anda kecanduan dan sulit untuk meninggalkan minuman ini.

Cara meninggikan badan

Cara Meninggikan Badan Usia 20 Tahun

Tubuh dengan tinggi badan yang ideal itu adalah suatu dambaan bagi setiap orang, apa lagi bisa mempunyai tinggi badan yang sesuai dengan keinginan kita,, oke guys Kali ini saya akan berbagi tips cara meninggikan badan. Kecepatan pertambahan tinggi badan berbeda tiap orang tergantung usaha kita masing-masing.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi badan :

  1. Cukup Gizi. Pastikan kita kecukupan protein, lemak, vitamin (seperti vitamin A dan D) dan mineral (seperti zat besi, kalsium, seng dan yodium) karena sangat mempengaruhi peninggian badan

  2. Faktor Keturunan juga menentukan tinggi badan seseorang. Orang tua yang memiliki tinggi badan ideal membuka potensi memilik anak dengan tinggi pula.

  3. Hormon pertumbuhan berfungsi merangsang pertumbuhan tulang. Hormon tiroid dibutuhkan untuk dalam melancarkan proses metabolismetubuh. Hormon seks, yang terdiri dari hormon estrogen, progesteron dan androgen, bertugas dalam proses pematangan seksual.

  4. Dukungan lingkungan. Kurangnya imunisasi, kasih sayang yang cukup dan kebutuhan ekonomi dapat mempengaruhi nafsu makan, kebutuhan kesehatan. Sehingga proses peninggian badan pun terhambat.Cara Meninggikan Badan Usia 20 Tahu

Aktifitas yang dapat mengoptimalkan tinggi badan :Cara Meninggikan Badan Usia 20 Tahun

  1. Stretching, gerakan meregangkan badan. Sehingga tulang-tulang punggung tertarik memanjang. Jika gerakan ini dilakukan secara rutin dan intensif maka dapat membantu merangsang penambahan panjang tulang-tulang punggung. Cara

  2. Hanging, bergantung dengan kedua tangan. Gerakan ini sangat merangsang pemanjangan tulang-tulang punggung.Ca

  3. Kicking, menendang-nendangkan kan kaki. Gerakan ini merangsang pertumbuhan tulang kaki sehingga memanjang secara optimal.

  4. Biking, bersepeda dapat merangsang pertambahan panjang kaki. Menapak pedal secara rata, tidak jinjit. Punggung tegap, tidak membungkuk. Jika setiap hari bersepeda dalam jarak yang cukup jauh, dapat membantu merangsang pertambahan panjang kaki. Car

  5. Swimming. Pada waktu berenang, seluruh badan mengalami peregangan dari badan sampai ujung kaki. Disamping itu, gerakan renang hampir melibatkan semua otot-otot tubuh.

  6. Basket / Voli sangat baik merangsang pertumbuhan badan. karena tubuh sering melakukan loncatan-loncatan keatas. Loncatan melawan gravitasi, menimbulkan peregangan pada seluruh tubuh.

Tips-Tips Cara Meninggikan Badan :Cara Meninggikan Badan Usia 20 Tahun 

1. Perbanyak olahraga di pagi hari. 

2. Jogging, senam voli terutama basket dan renang.

3. Tidur cukup, 7-8 jam perhari teratur dan bangun pagi.Car

4. Cukupi gizi dengan konsumsi nutrisi dan vitamin. 

5. Banyak minum susu berkalsium tinggi dan zat besi.

6.  Makan teratur dan hindari stress  

Semoga tips ini bermanfaat :) bagi yang belum tinggi jangan menyerah yaa friend's :) tetap berusaha,,,, okeeeeeeeeeeeeeeeeeee

Rabu, 06 Agustus 2014

Derita kamar 13

kebohongan yang selalu di pendam, yang selalu ditutupi akankah bertahan sampai akhir, sungguh sangat membebabani fikiran diri sendiri, dan juga merugikan diri sendiri,,begitu pandainya dia merangkai kata-kata yang membuat kami terlena dan tertipu atas sikapnya,, seolah tak terjadi apa-apa, beberapa kejadian yang sudah terungkap membuat kami lelah dengan sikapnya,, memang kalau sudah penyakit watak itu sulit diobati dibandingkan dengan batuk,,,  meski dia lebih berpengalaman dibandingkan kami,, tapi buat kami dia tidak bisa menjadi tauladan bagi kami,, tidak bisa mejadi contoh yang baik bagi kami,,, perasaan yang tidak tega memang ada,, namun dia selalu mengelabuhi kami dengan banyak tingkahnya yang pura-pura manis, seribu alasan yang dia ucapkan kepada kami membuat kami kecewa dan tidak bisa percaya begitu saja denganya,,, bukan kami suuzhon,, tapi selalu ada bukti yang selalu allah tunjukan kepada kami,,, membuat kami lelah untuk menghadapinya dan kami akan mengalah pergi untuk menjauhinya entah sampai kapan ssifat itu akan berlanjut,, akankah nantinya ada To Be Continued,,,,,,

Lambung dan letaknya



TUGAS INDIVIDU KDM

Dosen pengampu : Mardiyono, Ph. D



Description: download (1).jpg



DISUSUN OLEH :

NAMA       : Endah Fatmala Ningrum
KELAS       : 1B
NIM            : P17420213050




DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO
2014


1  1.     Struktur Anatomi Lambung Manusia
Lambung adalah bagian dari saluran pencernaan makanan yang melebar seperti kantung, terletak terutama di daerah epigastrik, dan sebagian disebelah kiri daerah hipokondriak dan umbilikal di bagian atas rongga perut sebelah kiri, dan sebagian tertutup oleh hati dan limpa. Makanan yang ditelan terkumpul dalam lambung dan bercampur dengan getah lambung, sehingga makanan menjadi encer seperti bubur. Jalan keluar lambung tertutup rapat karena tebalnya lapisan otot lingkar yang sewaktu-waktu terbuka untuk melewatkan bubur makanan sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
Description: lambung manusia
Gambar 5.8 Struktur lambung
Lambung terdiri atas empat bagian, yaitu bagian kardiak, fundus, badan lambung, dan pilorus. Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak terdapat klep atau spingter yang disebut spingter esofageal, sedangkan di ujung pilorus terdapat spingter pilorus. Spingter esofageal berfungsi untuk menjaga makanan agar tetap di lambung dan hanya akan terbuka pada saat makanan masuk atau pada saat muntah. Dinding lambung terdiri atas otot-otot yang tersusun melingkar, memanjang,dan menyerong yang menyebabkan lambung berkontraksi. Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi menghasilkan getah lambung. Makanan yang masuk ke dalam lambung tersimpan selama 2 – 5 jam. Selama makanan ada di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi dan bercampur dengan getah lambung. Proses pencampuran tersebut dipengaruhi oleh gerak peristaltik. Getah lambung adalah campuran zat-zat kimia yang sebagian besar terdiri atas air, asam lambung ( HCl), serta enzim pepsin, renin, dan lipase. Getah lambung bersifat asam karena mengandung banyak asam lambung. Asam lambung berfungsi untuk membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan, mengubah sifat protein, dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Lipase adalah enzim yang menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol. Dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran ( sekresi) getah lambung. Makanan dicerna oleh otot lambung dan enzim sehingga makanan menjadi lembut seperi bubur dan disebut kim. Otot pilorus yang membentuk klep akan mengatur keluarnya kim sedikit demi sedikit dari lambung ke duodenum. Otot pilorus yang mengarah ke lambung akan mengendur jika tersentuh kim yang bersifat asam, sebaliknya otot pilorus yang mengarah ke duodenum akan mengerut jika tersentuh kim.

2.      Kuadran dalam perut


                 Pembagian area atau wilayah (Regio)  pada Abdomen (perut)
Ada beberapa cara untuk menentukan permukaan dinding perut dalam beberapa regional
1)   Dalam bentuk kuadran
Dalam bentuk kuadran merupakan bentuk garis besar dan sederhana. Penentuan kuadran ini dengan menarik garis (horizontal dan vertikal) melalui umbilikus. Dengan cara ini dinding abdomen terbagi atas 4 daerah yang sering disebut :
a)    Kuadran kanan atas
b)   Kuadran kiri atas
c)    Kuadran kanan bawah
d)   Kuadran kiri bawah
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjGyNQthu4SHqaySSfPYqpdL6wJ6-TEUUK-csTxJ0CSGnLIxIdncFY-wzwhbGNE_LGiF9p2j83UnypzU1XkuNdIrFmQC3GHL8i5YPo6IwhdxTQAZEeRzD6eOkf3L0yWNRp1_iZUHNqrPDH/s1600/Kuadran+Abdomen.png
gambar 2. Kuadran Abdominalis
Kepentingan pembagian ini yaitu untuk menyederhakan penulisan laporan, misalnya untuk kepentingan konsultasi atau pemeriksaan kelainan yang mencakup daerah yang cukup jelas.
Berikut gambaran secara besar tentang organ yang terdapat pada kuadran-kuadran.
Kuadran Kanan Atas
Kuadran Kiri Atas
Hati, kantung empedu, paru, esofagus
Hati, jantung, esofagus, paru, pankreas, limfa, lambung
Kuadran Kanan Bawah
Kuadran Kiri Bawah
Usus 12 jari (duo denum), usus besar,
usus kecil, kandung kemih, rektum, testis, anus
Anus, rektum, testis, ginjal, usus kecil, usus besar

2)   Dalam bentuk regio
Regio digunakan untuk pemeriksaan yang lebih rinci atau lebih spesifik, yaitu dengan menarik dua garis sejajar dengan garis median dan garis transversal yang menghubungkan dua titik paling bawah dari arkus kosta dan satu lagi yang menghubungkan kedua spina iliaka anterior superior (SIAS).
Bedasarkan pembagian yang lebih rinci tersebut permukaan depan abdomen
terbagi menjadi 9 regio:
a.    Regio hypocondriaca dextra
b.    Regio epigastrica
c.    Regio hypocondriaca sinistra
d.   Regio abdominal lateralis dextra
e.    Regio umbilicalis
f.     Regio abdominal lateralis sinis
g.    Regio inguinalis dextra
h.    Regio pubica (hypogastrium)
i.      Regio inguinalis sinistra
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkXutKnBJ8aZFrMLFnMOaYRPUuuFfyDsuUvpWBGUvhrk2ZtcrFw2YtpDQoxe8vcnq_Em1fzunG57kV9XP5hYXh0GY5y25ng8pjgzxWxKn9Wqt0Iu1LahaouOu229oPF6Sn9mVmD7sZavxW/s1600/Regio+Abdominalis.png
gambar 4. Regio Abdominalis
Kepentingan pembagian ini, yaitu bila kita meminta pasien untuk menunjukan dengan tepat lokasi rasa nyeri serta melakukan deskripsi perjalanan rasa nyeri tersebut. Dalam hal ini sangat penting untuk membuat peta lokasi rasa nyeri beserta perjalanannya, sebab sudah diketahui karakteristik dan lokasi nyeri akibat kelainan masing-masing organ intra abdominal berdasarkan hubungan persarafan viseral dan somatik. Secara garis besar organ-organ dalam abdomen dapat diproyeksikan pada permukaan abdomen dalam bentuk regio, yaitu antara lain:
1.    Hati atau hepar berada di regio hypocondriaca dextra, epigastrica dan sedikit ke hypocondriaca sinistra.
2.    Lambung berada di regio epigastrium.
3.    Limpa berkedudukan di regio hypocondrium kiri.
4.    Kandung empedu atau vesika felea sering kali berada pada perbatasan regio
5.    hypocondrium kanan dan epigastica.
6.    Kandung kemih yang penuh dan uterus pada orang hamil dapat teraba di regio hypogastrium.
7.    Apendiks berada di daerah antara regio inguinalis dextra, abdominalis lateral kanan, dan bagian bawah regio umbilicalis.






Referensi

http://kamuskesehatan.com/arti/kuadran-perut/ (diakses pada 18 maret 2014)
Pearce Evelyn C. 2010. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta : PT Gramedia, Jakarta
http://struktur-anatomi-lambung-manusia/( diakses pada 18 maret 2014)

makalah AIDS




TUGAS MATA KULIAH MIKRO BIOLOGI
MAKALAH TENTANG PENGENDALIAN VIRUS AIDS
 DIKLINIK DAN MASYARAKAT







Disusun Oleh :

1.         Desty Dwi Ariyanti                (P17420213048)
2.         Endah Fatmala Ningrum         (P17420213050)
3.         Sanjay Alwighani                    (P17420213064)

Kelas 1B



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2014

 





 


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) pertama kali dikenal pada tahun 1981 di Amerika Serikat dan disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV-1). AIDS adalah suatu kumpulan gejala penyakit kerusakan system kekebalan tubuh; bukan penyakit bawaan tetapi didapat dari hasil penularan. penyakit ini merupakan persoalan kesehatan masyarakat yang sangat penting di beberapa negara dan bahkan mempunyai implikasi yang bersifat internasional dengan angka moralitas yang peresentasenya di atas 80 pada penderita 3 tahun setelah timbulnya manifestasi klinik AIDS.  Kasus AIDS pertama kali ditemukan oleh Gottlieb diAmerika Serikat pada tahun 1981 dan virusnya ditemukan oleh Luc Montagnier pada tahun1983. Penyakit AIDS dewasa ini telah terjangkit dihampir setiap negara didunia (pandemi),termasuk diantaranya Indonesia.
Hingga November 1996 diperkirakan telah terdapat sebanyak 8.400.000 kasus didunia yang terdiri dari 6,7 juta orang dewasa dan 1,7 juta anak-anak.  Penyakit AIDS telah menjadi masalah internasional karena dalam waktu singkat terjadi peningkatan jumlah penderita dan melanda semakin banyak negara.  Sampai saat ini obat dan vaksin yang diharapkan dapat membantu memecahkan masalah penanggulangan HIV/AIDS belum ditemukan. Mekanisme utama infeksi HIV adalah melalui perlekatan selubung glikoprotein virus gp 120 pada molekul CD4. Molekul ini merupakan reseptor dengan afinitas paling tinggi terhadap protein selubung virus.

B. Rumusan Masalah
1)      Apakah Pengertian AIDS ?
2)      Apa penyebab AIDS?
3)      Apa penyakit yang disebab kan oleh virus HIV  ?
4)      Bagaimana cara Penginfeksian virus HIV?
5)      Apa tahap dan gejala HIV menjadi AIDS ?
6)      Bagaimana cara Pengendalian virus HIV di klinik dan masyarakat?
7)      Bagaimana cara pencegahan virus HIV ?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian AIDS serta memahami bahayanya.
2.      Mengetahui penyakit yang disebab kan oleh virus HIV.
3.      Mengetahui  bagaimana cara Penginfeksian virus HIV
4.      Mengetahui tahap dan gejala HIV menjadi AIDS.
5.      Mengetahui bagaimana cara Pengendalian virus HIV .
6.      Mengetahui cara pencegahan virus HIV .

D. Metode penulisan
         Penulisan makalah ini menggunakan metode diskritip melalui pendekatan studi kasus yang meliputi pengumpulan data, analisa data, dan menarik kesimpulan. Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan judul dan permasalahan.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian  AIDS
AIDS atau Sindrom Kehilangan Kekebalan tubuh adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia sesudah system kekebalannya dirusak oleh virus HIV. Tubuh manusia mempunyai kekebalan untuk melindungi diri dari serangan luar seperti kuman, virus, dan penyakit. AIDS melemahkan atau merusak sistem pertahanan tubuh ini, sehingga akhirnya berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain. AIDS mempunyai ciri menurunya kekebalan tubuh terhadap penyakit. Orang yang mengidap AIDS mudah sekali terserang penyakit berbahaya yang  menyerang siapa saja yang kehilangan kekebalan tubuh. Penyakit- penyakit itu disebut infeksi atau penyakit “oportunistik” Akibat kehilangan kekebalan tubuh, penderita AIDS mudah terkena berbagai jenis infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus tertentu yang bersifat oportunistik. Selain itu penderita AIDS sering kali menderita keganasan, khususnya sarcoma Kaposi dan imfoma yang hanya menyerang otak. Virus HIV adalah retrovirus yang termasuk dalam family lentivirus. Retrovirus mempunyai kemampuan menggunakan RNA-nya dan DNA pejamu untuk membentuk virus DNA dan dikenali selama periode inkubasi yang panjang. Seperti retrovirus yang lain, HIV menginfeksi tubuh dengan periode inkubasi yang panjang (klinik-laten), dan utamanya menyebabkan munculnya tanda dan gejala AIDS. HIV menyebabkan beberapa kerusakan system imun dan menghancurkannya. Hal tersebut terjadi dengan menggunakan DNA dari CD4+ dan limfosit untuk mereplikasi diri. Dalam proses itu, virus tersebut menghancurkan CD4+ dan limfosit.

B.  Penyebab AIDS
AIDS disebabkan oleh virus, yang diberi nama HTLV-III (human T-lymhotropik virus, tipe III); LAV(lumpadenopathy-associated virus); atau ARV (AIDS related retrovirus) infeksi virus ini tidak selalu mengakibatkan AIDS. Banyak orang yang terkena infeksi tetap saja sehat. Orang lain dapat memperkembangkan  penyakit yang bervariasi, dari ringan sampai berat, penyakit ini disebut ARC (AIDS-related complex). Virus AIDS kini disebut HIV.

C.   Penyakit yang disebabkan oleh virus HIV
 HIV merupakan singkatan dari 'Human Immunodeficiency Virus'. HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh. Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai "infeksi oportunistik" karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.

D. Cara Penginfeksian virus HIV
              Penularan HIV tidaklah mudah karena ada beberapa hal yang harus terpenuhi dalam proses penularannya sehingga HIV dapat menginfeksi seseorang, yaitu:

1.   Hubungan Kelamin
            Hubungan seksual yang berupa homoseksual, heteroseksual maupun oral seks bisa menyebarkan AIDS, Kontaminasi dimulai jika ada luka saat kontak seksual tsb. Yang memungkinkan terjadinya kontak antara virus yang ada pada cairan vagina dengan darah. Jelaslah bahwa hubungan seks yang menimbulkan luka atau peradangan punya kans besar untuk terkontaminasi virus ini.


2.   Transfusi darah.
            Ketika darah yang terinfeksi virus HIV masuk kesaluran darah yang sehat, maka  telah terjadi penularan virus HIV.

3.   Alat-alat medis
Alat-alat medis juga dapat menjadi perantara penularan HIV, jika tidak dalam keadaan steril. Alat-alat medis seperti jarum suntik, baik untuk pengobatan, immunisasi, menindik tato, akupuntur atau yang digunakan pecandu obat bius sangat rawan sebagai media penularan Virus HIV.

4.   Ibu Hamil
Bayi dalam kandungan berpotensi tertular virus HIV/AIDS apabila ibu bayi tsb.  Tertular virus, baik melalui tranfusi darah atau melalui hubungan seksual dengan penderita HIV/AIDS. Seorang ibu mengidap HIV/AIDS akan menularkan virus itu kepada bayinya melalui air susu ibu.

5.   Cairan tubuh
              Cairan tubuh seperti cairan sperma, cairan vagina, darah dan air susu ibu dapat  menjadi media penularan virus HIV/AIDS. Sementara cairan lainnya seperti keringat, air liur, air mata masih terdapat perbedaan pendapat, apakah cairan-cairan tsb. Brpotensi Menularkan Virus HIV/AIDS Atau tidak.

6.   Donor Organ(Transplantsi)
Transplantasi adalah pemindahan jaringan atau organ tubuh, seperti jantung, ginjal, paru-paru, hati dsb. Dari stu individu ke individu lainya. Transplantasi bertujuan sebagai cara pengobatan atau mengganti organ tubuh yang rusak dengan organ tubuh orang lain. Ketika organ tubuh yang diberikan (donor) mengidap virus HIV/AIDS, maka secara otomatis si penerima donor pun akan tertular virus juga.

E.  Tahapan dan gejala HIV menjadi AIDS

a.    Tahap awal infeksi HIV
gejalanya mirip dengan influenza (deman, rasa lemah, lesu, sendi teras nyeri, batuk, nyeri tenggorokan dan pembesaran kelenjar), kira-kira beberapa gejala ini hilang dengan sendirinya.
b.    Tahap tanpa gejala
meskipun ia tidak menunjukan gejala, tetpi pada tes darah ditemukan antibody HIV dan disebut HIV, masa ini berlangsung 5 – 7 tahun .
c.     Tahap ARC (AIDS Related Complex)
Muncul gejala AIDS, ARC adalah istilah bila didapati dua atau lebih gejala-gejala yang berlangsung lebih dari 3 bulan yaitu demam disertai dengan keringat malam, penurunan berat badan lebih dari 10%, kelemahan tubuh yang mengganggu aktivitas sehari-hari, pembesaran kelenjar secara lebih luas, diare, batuk, gatal-gatal bercak merah kebiruan, sakit tnggorokan dan pensdarahan yang tak jelas sebabnya.
d.    Tahap gangguan otak (susunan syaraf pusat)
Pada tahap ini dapat mengakibatkan kematian sel otak dan gangguan mental. gangguan mental yang terjadi demensia (gangguan daya ingat), penurunan kesadaran, gangguan psikotik, depresi dan gangguan syaraf.

F.   Cara Pengendalian virus HIV

     Apabila terinfeksi Human Immunodeficiency Virus(HIV) , maka
Pengendaliannya yaitu :
a.         Pengendalian Infeksi Opurtunistik
Bertujuan menghilangkan, mengendalikan, dan pemulihan infeksi opurtunistik, nasokomial, atau sepsis. Tidakan pengendalian infeksi yang aman untuk mencegah kontaminasi bakteri dan komplikasi penyebab sepsis harus dipertahankan bagi pasien dilingkungan perawatan kritis.
b.    Terapi AZT (Azidotimidin)
Penggunaan obat antiviral AZT yang efektif terhadap AIDS, obat ini menghambat replikasi antiviral Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan menghambat enzim pembalik traskriptase.
c.    Terapi Antiviral Baru
Beberapa antiviral baru yang meningkatkan aktivitas system imun dengan menghambat replikasi virus / memutuskan rantai reproduksi virus pada prosesnya. Obat-obat ini adalah :
a.       Didanosine
b.       Ribavirin
c.       Diedoxycytidine
d.      Recombinant CD 4 dapat larut
d.        Vaksin dan Rekonstruksi Virus
 Upaya rekonstruksi imun dan vaksin dengan agen tersebut seperti interferon, maka perawat unit khusus perawatan kritis dapat menggunakan keahlian dibidang proses keperawatan dan penelitian untuk menunjang pemahaman dan keberhasilan terapi AIDS.
e.         Menghindari infeksi lain
karena infeksi itu dapat mengaktifkan sel T dan mempercepat reflikasi Human
Immunodeficiency Virus (HIV).
Pengendalian HIV-AIDS Di masyarakat dan klinik
1.             Menyebarluaskan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang HIV-AIDS baik secara individu maupun secara kelompok
2.              Penyelenggaraan konseling dan tes suka rela HIV dan AIDS
3.              Pemberian materi kesehatan reproduksi
4.              Peningkatan penggunaan kondom pada setiap hubungan seks beresiko
                     


G.      Cara mencegah HIV – AIDS

1.      Hindari Kontak dengan Darah yang terinfeksi HIV. Cara yang paling
umum untuk menularkan HIV adalah melalui kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi HIV. Transfusi, atau kontak dengan luka, dapat menyebabkan virus menyebar dari satu orang ke orang lain. Transmisi dengan darah dapat dengan mudah dihindari melalui tes darah dan menghindari kontak dengan luka jika seseorang positif terinfeksi HIV, jika Anda harus berurusan dengan luka dari pengidap HIV/ AIDS, pastikan untuk memakai pakaian pelindung seperti sarung tangan karet.
2.         Hati-hati dengan Jarum suntik dan peralatan Bedah Obat infus, jarum  suntik dan peralatan tato dapat menjadi sumber infeksi HIV. Jarum tato  senjata,dan pisau cukur adalah alat yang berpaparan langsung dengan darah  orang yang terinfeksi. Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika menggunakan jarum dan peralatan bedah:
a.    Jangan menggunakan kembali Alat suntik sekali pakai.
b.    Bersihkan dan cuci peralatan bedah sebelum menggunakannya.
c.    Hindari penggunaan obat-obat terlarang dan zat yang dikendalikan    intravena.
3.        Gunakan Kondom.
Cara lain untuk penularan HIV adalah melalui kontak seksual tidak terlindungi. Kondom adalah baris pertama pertahanan Anda untuk menghindari terinfeksi HIV. Hal ini sangat penting untuk menggunakan kondom saat berhubungan seks, tidak hanya akan mengurangi kemungkinan terinfeksi HIV, tetapi juga dapat melindungi diri dari infeksi menular seksual lainnya. kondom Lateks adalah yang terbaik, tetapi Anda juga dapat menggunakan kondom polyurethane. Jangan menggunakannya kembali dan pastikan bahwa tidak ada yang rusak di hambatan saat menggunakannya.
4.        Hindari Seks Bebas HIV dan AIDS yang lebih lazim untuk orang dengan banyak pasangan seksual. Jika Anda hanya memiliki satu pasangan seksual, Anda secara dramatis dapat meminimalkan kemungkinan tertular HIV atau mendapatkan AIDS. Namun itu tidak berarti bahwa Anda dapat berhenti menggunakan kondom, Anda masih harus melakukan seks dilindungi bahkan jika Anda setia pada pasangan seksual Anda.
 

 

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
AIDS atau Sindrom Kehilangan Kekebalan tubuh adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia sesudah system kekebalannya dirusak oleh virus HIV. Akibat kehilangan kekebalan tubuh, penderita AIDS mudah terkena berbagai jenis infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus tertentu yang bersifat oportunistik. Selain itu penderita AIDS sering kali menderita keganasan,khususnya sarcoma Kaposi dan imfoma yang hanya menyerang otak. Virus HIV adalah retrovirus yang termasuk dalam family lentivirus.
HIV merupakan singkatan dari 'Human Immunodeficiency Virus'. HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi.


DAFTAR PUSTAKA


Gillespie Stephen & Bamford Kathleen . 2008 . Mikrobiologi Medis dan infeksi Edisi ke tiga. Jakarta : Erlangga .

Pasuhuk Willy F . 1998 . AIDS . Jakarta : Indonesia Publishing House .

Imelda, J.D. 2006 . Pencegahan HIV / AIDS dari ibu ke bayi : Pelayanan Berkesinambungan yang terpecah , Seminar , Pusat Studi Kependudukan dan kebijakan UGM , Yogyakarta