TUGAS MATA KULIAH MIKRO BIOLOGI
MAKALAH TENTANG PENGENDALIAN VIRUS AIDS
DIKLINIK DAN MASYARAKAT
Disusun Oleh :
1.
Desty Dwi Ariyanti (P17420213048)
2.
Endah Fatmala Ningrum (P17420213050)
3.
Sanjay Alwighani (P17420213064)
Kelas 1B
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) pertama kali dikenal pada
tahun 1981 di Amerika Serikat dan disebabkan oleh human immunodeficiency virus
(HIV-1). AIDS adalah suatu kumpulan gejala penyakit kerusakan system kekebalan
tubuh; bukan penyakit bawaan tetapi didapat dari hasil penularan. penyakit ini
merupakan persoalan kesehatan masyarakat yang sangat penting di beberapa negara
dan bahkan mempunyai implikasi yang bersifat internasional dengan angka
moralitas yang peresentasenya di atas 80 pada penderita 3 tahun setelah timbulnya
manifestasi klinik AIDS. Kasus AIDS pertama
kali ditemukan oleh Gottlieb diAmerika Serikat pada tahun 1981 dan virusnya
ditemukan oleh Luc Montagnier pada tahun1983. Penyakit AIDS dewasa ini telah
terjangkit dihampir setiap negara didunia (pandemi),termasuk diantaranya
Indonesia.
Hingga November 1996
diperkirakan telah terdapat sebanyak 8.400.000 kasus didunia yang terdiri
dari 6,7 juta orang dewasa dan 1,7 juta anak-anak. Penyakit AIDS telah menjadi masalah
internasional karena dalam waktu singkat terjadi peningkatan
jumlah penderita dan melanda semakin banyak negara. Sampai saat ini obat dan vaksin yang
diharapkan dapat membantu memecahkan masalah
penanggulangan HIV/AIDS belum ditemukan. Mekanisme utama infeksi HIV adalah melalui perlekatan selubung glikoprotein virus gp 120 pada
molekul CD4. Molekul ini merupakan reseptor dengan
afinitas paling tinggi terhadap protein selubung virus.
B. Rumusan Masalah
1) Apakah Pengertian AIDS ?
2) Apa penyebab AIDS?
3) Apa penyakit yang disebab
kan oleh virus HIV ?
4) Bagaimana cara
Penginfeksian virus HIV?
5) Apa tahap dan gejala HIV
menjadi AIDS ?
6) Bagaimana cara Pengendalian
virus HIV di klinik dan masyarakat?
7) Bagaimana cara pencegahan
virus HIV ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian AIDS
serta memahami bahayanya.
2. Mengetahui penyakit yang
disebab kan oleh virus HIV.
3. Mengetahui bagaimana cara Penginfeksian virus HIV
4. Mengetahui tahap dan gejala
HIV menjadi AIDS.
5. Mengetahui bagaimana cara
Pengendalian virus HIV .
6. Mengetahui cara pencegahan
virus HIV .
D. Metode
penulisan
Penulisan makalah ini
menggunakan metode diskritip melalui pendekatan studi kasus yang meliputi
pengumpulan data, analisa data, dan menarik kesimpulan. Metode ini dilakukan dengan
cara mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan
judul dan permasalahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian AIDS
AIDS atau Sindrom Kehilangan Kekebalan tubuh adalah sekumpulan gejala
penyakit yang menyerang tubuh manusia sesudah system kekebalannya dirusak oleh
virus HIV. Tubuh manusia mempunyai
kekebalan untuk melindungi diri dari serangan luar seperti kuman, virus, dan
penyakit. AIDS melemahkan atau merusak sistem pertahanan tubuh ini, sehingga
akhirnya berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain. AIDS mempunyai ciri
menurunya kekebalan tubuh terhadap penyakit. Orang yang mengidap AIDS mudah
sekali terserang penyakit berbahaya yang
menyerang siapa saja yang kehilangan kekebalan tubuh. Penyakit- penyakit
itu disebut infeksi atau penyakit “oportunistik” Akibat kehilangan kekebalan
tubuh, penderita AIDS mudah terkena berbagai jenis infeksi bakteri, jamur,
parasit, dan virus tertentu yang bersifat oportunistik. Selain itu penderita
AIDS sering kali menderita keganasan, khususnya sarcoma Kaposi dan imfoma yang
hanya menyerang otak. Virus HIV adalah retrovirus yang termasuk dalam family
lentivirus. Retrovirus mempunyai kemampuan menggunakan RNA-nya dan DNA pejamu
untuk membentuk virus DNA dan dikenali selama periode inkubasi yang panjang.
Seperti retrovirus yang lain, HIV menginfeksi tubuh dengan periode inkubasi
yang panjang (klinik-laten), dan utamanya menyebabkan munculnya tanda dan
gejala AIDS. HIV menyebabkan beberapa kerusakan system imun dan
menghancurkannya. Hal tersebut terjadi dengan menggunakan DNA dari CD4+
dan limfosit untuk mereplikasi diri. Dalam proses itu, virus tersebut
menghancurkan CD4+ dan limfosit.
B. Penyebab AIDS
AIDS disebabkan oleh virus,
yang diberi nama HTLV-III (human T-lymhotropik virus, tipe III);
LAV(lumpadenopathy-associated virus); atau ARV (AIDS related retrovirus)
infeksi virus ini tidak selalu mengakibatkan AIDS. Banyak orang yang terkena
infeksi tetap saja sehat. Orang lain dapat memperkembangkan penyakit yang bervariasi, dari ringan sampai
berat, penyakit ini disebut ARC (AIDS-related complex). Virus AIDS kini disebut
HIV.
C.
Penyakit yang disebabkan oleh virus HIV
HIV merupakan singkatan dari 'Human
Immunodeficiency Virus'. HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit
AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas)
tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain,
kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem
imun. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan
yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh. Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat
lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang yang
kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai
ragam infeksi, sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi
kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang
parah dikenal sebagai "infeksi oportunistik" karena infeksi-infeksi
tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
D. Cara Penginfeksian virus HIV
Penularan HIV tidaklah mudah karena ada beberapa hal yang harus
terpenuhi dalam proses penularannya sehingga HIV dapat menginfeksi seseorang,
yaitu:
1. Hubungan Kelamin
Hubungan
seksual yang berupa homoseksual, heteroseksual maupun oral seks bisa
menyebarkan AIDS, Kontaminasi dimulai jika ada luka saat kontak seksual tsb.
Yang memungkinkan terjadinya kontak antara virus yang ada pada cairan vagina
dengan darah. Jelaslah bahwa hubungan seks yang menimbulkan luka atau
peradangan punya kans besar untuk terkontaminasi virus ini.
2. Transfusi darah.
Ketika darah yang terinfeksi
virus HIV masuk kesaluran darah yang sehat, maka telah
terjadi penularan virus HIV.
3.
Alat-alat medis
Alat-alat medis juga dapat menjadi perantara
penularan HIV, jika tidak dalam keadaan steril. Alat-alat medis seperti jarum suntik, baik
untuk pengobatan, immunisasi,
menindik tato, akupuntur atau yang digunakan pecandu obat bius sangat rawan sebagai media penularan Virus HIV.
4.
Ibu Hamil
Bayi dalam kandungan berpotensi tertular
virus HIV/AIDS apabila ibu bayi tsb. Tertular virus, baik melalui tranfusi darah
atau melalui hubungan seksual dengan penderita HIV/AIDS. Seorang ibu mengidap
HIV/AIDS akan menularkan virus itu kepada bayinya melalui air susu ibu.
5.
Cairan tubuh
Cairan tubuh seperti cairan sperma, cairan
vagina, darah dan air susu ibu dapat menjadi media penularan virus HIV/AIDS.
Sementara cairan lainnya seperti keringat, air liur, air mata masih terdapat
perbedaan pendapat, apakah cairan-cairan tsb. Brpotensi Menularkan Virus HIV/AIDS Atau tidak.
6.
Donor Organ(Transplantsi)
Transplantasi adalah pemindahan jaringan atau
organ tubuh, seperti jantung, ginjal, paru-paru, hati dsb. Dari stu individu ke
individu lainya. Transplantasi bertujuan sebagai cara
pengobatan atau mengganti organ tubuh yang rusak dengan organ tubuh orang lain.
Ketika organ tubuh yang diberikan (donor) mengidap virus HIV/AIDS, maka secara
otomatis si penerima donor pun akan tertular virus juga.
E. Tahapan dan gejala HIV menjadi AIDS
a.
Tahap awal infeksi HIV
gejalanya
mirip dengan influenza (deman, rasa lemah, lesu, sendi teras nyeri, batuk,
nyeri tenggorokan dan pembesaran kelenjar), kira-kira beberapa gejala ini
hilang dengan sendirinya.
b. Tahap tanpa
gejala
meskipun
ia tidak menunjukan gejala, tetpi pada tes darah ditemukan antibody HIV dan disebut HIV, masa
ini berlangsung 5 – 7 tahun .
c.
Tahap ARC (AIDS Related Complex)
Muncul gejala AIDS, ARC adalah istilah bila
didapati dua atau lebih gejala-gejala yang berlangsung lebih dari 3 bulan yaitu
demam disertai dengan keringat malam, penurunan
berat badan lebih dari 10%, kelemahan tubuh yang mengganggu aktivitas
sehari-hari, pembesaran kelenjar secara lebih luas, diare, batuk,
gatal-gatal bercak merah kebiruan, sakit tnggorokan dan pensdarahan yang tak
jelas sebabnya.
d.
Tahap gangguan otak (susunan syaraf pusat)
Pada tahap ini
dapat mengakibatkan kematian sel otak dan gangguan mental. gangguan
mental yang terjadi demensia (gangguan daya ingat), penurunan kesadaran,
gangguan psikotik, depresi dan gangguan syaraf.
F.
Cara Pengendalian virus HIV
Apabila terinfeksi Human Immunodeficiency Virus(HIV) , maka
Pengendaliannya yaitu :
a.
Pengendalian Infeksi Opurtunistik
Bertujuan menghilangkan,
mengendalikan, dan pemulihan infeksi opurtunistik, nasokomial, atau sepsis.
Tidakan pengendalian infeksi yang aman untuk mencegah kontaminasi bakteri dan
komplikasi penyebab sepsis harus dipertahankan bagi pasien dilingkungan
perawatan kritis.
b. Terapi AZT (Azidotimidin)
Penggunaan obat antiviral AZT yang efektif terhadap AIDS, obat ini
menghambat replikasi antiviral Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan
menghambat enzim pembalik traskriptase.
c. Terapi Antiviral Baru
Beberapa antiviral baru yang meningkatkan aktivitas system imun dengan
menghambat replikasi virus / memutuskan rantai reproduksi virus pada prosesnya.
Obat-obat ini adalah :
a. Didanosine
b. Ribavirin
c. Diedoxycytidine
d. Recombinant CD 4 dapat
larut
d.
Vaksin dan Rekonstruksi Virus
Upaya rekonstruksi imun dan
vaksin dengan agen tersebut seperti interferon, maka perawat unit khusus
perawatan kritis dapat menggunakan keahlian dibidang proses keperawatan dan
penelitian untuk menunjang pemahaman dan keberhasilan terapi AIDS.
e.
Menghindari infeksi lain
karena infeksi itu dapat mengaktifkan sel T dan mempercepat reflikasi
Human
Immunodeficiency Virus (HIV).
Pengendalian HIV-AIDS Di masyarakat dan klinik
1.
Menyebarluaskan
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang HIV-AIDS baik secara individu
maupun secara kelompok
2.
Penyelenggaraan
konseling dan tes suka rela HIV dan AIDS
3.
Pemberian
materi kesehatan reproduksi
4.
Peningkatan
penggunaan kondom pada setiap hubungan seks beresiko
G.
Cara mencegah HIV – AIDS
1. Hindari Kontak dengan Darah
yang terinfeksi HIV. Cara yang paling
umum untuk menularkan HIV
adalah melalui kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi HIV. Transfusi, atau
kontak dengan luka, dapat menyebabkan virus menyebar dari satu orang ke orang
lain. Transmisi dengan darah dapat dengan mudah dihindari melalui tes darah dan
menghindari kontak dengan luka jika seseorang positif terinfeksi HIV, jika Anda
harus berurusan dengan luka dari pengidap HIV/ AIDS, pastikan untuk memakai pakaian
pelindung seperti sarung tangan karet.
2.
Hati-hati dengan Jarum suntik dan peralatan Bedah Obat infus, jarum suntik dan peralatan tato dapat menjadi sumber
infeksi HIV. Jarum tato senjata,dan
pisau cukur adalah alat yang berpaparan langsung dengan darah orang yang terinfeksi. Berikut adalah beberapa
hal yang harus Anda perhatikan ketika menggunakan jarum dan peralatan bedah:
a. Jangan menggunakan kembali
Alat suntik sekali pakai.
b. Bersihkan dan cuci
peralatan bedah sebelum menggunakannya.
c. Hindari penggunaan
obat-obat terlarang dan zat yang dikendalikan intravena.
3.
Gunakan Kondom.
Cara lain untuk penularan HIV adalah melalui kontak
seksual tidak terlindungi. Kondom adalah baris pertama pertahanan Anda untuk
menghindari terinfeksi HIV. Hal ini sangat penting untuk menggunakan kondom
saat berhubungan seks, tidak hanya akan mengurangi kemungkinan terinfeksi HIV,
tetapi juga dapat melindungi diri dari infeksi menular seksual lainnya. kondom
Lateks adalah yang terbaik, tetapi Anda juga dapat menggunakan kondom
polyurethane. Jangan menggunakannya kembali dan pastikan bahwa tidak ada yang
rusak di hambatan saat menggunakannya.
4.
Hindari Seks Bebas HIV dan AIDS yang lebih lazim untuk orang dengan
banyak pasangan seksual. Jika Anda hanya memiliki satu pasangan seksual, Anda
secara dramatis dapat meminimalkan kemungkinan tertular HIV atau mendapatkan
AIDS. Namun itu tidak berarti bahwa Anda dapat berhenti menggunakan kondom,
Anda masih harus melakukan seks dilindungi bahkan jika Anda setia pada pasangan
seksual Anda.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
AIDS atau Sindrom Kehilangan Kekebalan tubuh adalah sekumpulan gejala
penyakit yang menyerang tubuh manusia sesudah system kekebalannya dirusak oleh
virus HIV. Akibat kehilangan kekebalan tubuh, penderita AIDS mudah terkena
berbagai jenis infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus tertentu yang
bersifat oportunistik. Selain itu penderita AIDS sering kali menderita
keganasan,khususnya sarcoma Kaposi dan imfoma yang hanya menyerang otak. Virus
HIV adalah retrovirus yang termasuk dalam family lentivirus.
HIV merupakan singkatan dari 'Human Immunodeficiency Virus'. HIV adalah
suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia
dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah
dalam melawan infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
Gillespie
Stephen & Bamford Kathleen . 2008 . Mikrobiologi Medis dan infeksi Edisi ke
tiga. Jakarta : Erlangga .
Pasuhuk
Willy F . 1998 . AIDS . Jakarta : Indonesia Publishing House .
Imelda,
J.D. 2006 . Pencegahan HIV / AIDS dari ibu ke bayi : Pelayanan Berkesinambungan
yang terpecah , Seminar , Pusat Studi Kependudukan dan kebijakan UGM ,
Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar