Bobblehead Bunny Rangkaianku: makalah AIDS

Rabu, 06 Agustus 2014

makalah AIDS




TUGAS MATA KULIAH MIKRO BIOLOGI
MAKALAH TENTANG PENGENDALIAN VIRUS AIDS
 DIKLINIK DAN MASYARAKAT







Disusun Oleh :

1.         Desty Dwi Ariyanti                (P17420213048)
2.         Endah Fatmala Ningrum         (P17420213050)
3.         Sanjay Alwighani                    (P17420213064)

Kelas 1B



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2014

 





 


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) pertama kali dikenal pada tahun 1981 di Amerika Serikat dan disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV-1). AIDS adalah suatu kumpulan gejala penyakit kerusakan system kekebalan tubuh; bukan penyakit bawaan tetapi didapat dari hasil penularan. penyakit ini merupakan persoalan kesehatan masyarakat yang sangat penting di beberapa negara dan bahkan mempunyai implikasi yang bersifat internasional dengan angka moralitas yang peresentasenya di atas 80 pada penderita 3 tahun setelah timbulnya manifestasi klinik AIDS.  Kasus AIDS pertama kali ditemukan oleh Gottlieb diAmerika Serikat pada tahun 1981 dan virusnya ditemukan oleh Luc Montagnier pada tahun1983. Penyakit AIDS dewasa ini telah terjangkit dihampir setiap negara didunia (pandemi),termasuk diantaranya Indonesia.
Hingga November 1996 diperkirakan telah terdapat sebanyak 8.400.000 kasus didunia yang terdiri dari 6,7 juta orang dewasa dan 1,7 juta anak-anak.  Penyakit AIDS telah menjadi masalah internasional karena dalam waktu singkat terjadi peningkatan jumlah penderita dan melanda semakin banyak negara.  Sampai saat ini obat dan vaksin yang diharapkan dapat membantu memecahkan masalah penanggulangan HIV/AIDS belum ditemukan. Mekanisme utama infeksi HIV adalah melalui perlekatan selubung glikoprotein virus gp 120 pada molekul CD4. Molekul ini merupakan reseptor dengan afinitas paling tinggi terhadap protein selubung virus.

B. Rumusan Masalah
1)      Apakah Pengertian AIDS ?
2)      Apa penyebab AIDS?
3)      Apa penyakit yang disebab kan oleh virus HIV  ?
4)      Bagaimana cara Penginfeksian virus HIV?
5)      Apa tahap dan gejala HIV menjadi AIDS ?
6)      Bagaimana cara Pengendalian virus HIV di klinik dan masyarakat?
7)      Bagaimana cara pencegahan virus HIV ?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian AIDS serta memahami bahayanya.
2.      Mengetahui penyakit yang disebab kan oleh virus HIV.
3.      Mengetahui  bagaimana cara Penginfeksian virus HIV
4.      Mengetahui tahap dan gejala HIV menjadi AIDS.
5.      Mengetahui bagaimana cara Pengendalian virus HIV .
6.      Mengetahui cara pencegahan virus HIV .

D. Metode penulisan
         Penulisan makalah ini menggunakan metode diskritip melalui pendekatan studi kasus yang meliputi pengumpulan data, analisa data, dan menarik kesimpulan. Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan judul dan permasalahan.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian  AIDS
AIDS atau Sindrom Kehilangan Kekebalan tubuh adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia sesudah system kekebalannya dirusak oleh virus HIV. Tubuh manusia mempunyai kekebalan untuk melindungi diri dari serangan luar seperti kuman, virus, dan penyakit. AIDS melemahkan atau merusak sistem pertahanan tubuh ini, sehingga akhirnya berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain. AIDS mempunyai ciri menurunya kekebalan tubuh terhadap penyakit. Orang yang mengidap AIDS mudah sekali terserang penyakit berbahaya yang  menyerang siapa saja yang kehilangan kekebalan tubuh. Penyakit- penyakit itu disebut infeksi atau penyakit “oportunistik” Akibat kehilangan kekebalan tubuh, penderita AIDS mudah terkena berbagai jenis infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus tertentu yang bersifat oportunistik. Selain itu penderita AIDS sering kali menderita keganasan, khususnya sarcoma Kaposi dan imfoma yang hanya menyerang otak. Virus HIV adalah retrovirus yang termasuk dalam family lentivirus. Retrovirus mempunyai kemampuan menggunakan RNA-nya dan DNA pejamu untuk membentuk virus DNA dan dikenali selama periode inkubasi yang panjang. Seperti retrovirus yang lain, HIV menginfeksi tubuh dengan periode inkubasi yang panjang (klinik-laten), dan utamanya menyebabkan munculnya tanda dan gejala AIDS. HIV menyebabkan beberapa kerusakan system imun dan menghancurkannya. Hal tersebut terjadi dengan menggunakan DNA dari CD4+ dan limfosit untuk mereplikasi diri. Dalam proses itu, virus tersebut menghancurkan CD4+ dan limfosit.

B.  Penyebab AIDS
AIDS disebabkan oleh virus, yang diberi nama HTLV-III (human T-lymhotropik virus, tipe III); LAV(lumpadenopathy-associated virus); atau ARV (AIDS related retrovirus) infeksi virus ini tidak selalu mengakibatkan AIDS. Banyak orang yang terkena infeksi tetap saja sehat. Orang lain dapat memperkembangkan  penyakit yang bervariasi, dari ringan sampai berat, penyakit ini disebut ARC (AIDS-related complex). Virus AIDS kini disebut HIV.

C.   Penyakit yang disebabkan oleh virus HIV
 HIV merupakan singkatan dari 'Human Immunodeficiency Virus'. HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh. Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai "infeksi oportunistik" karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.

D. Cara Penginfeksian virus HIV
              Penularan HIV tidaklah mudah karena ada beberapa hal yang harus terpenuhi dalam proses penularannya sehingga HIV dapat menginfeksi seseorang, yaitu:

1.   Hubungan Kelamin
            Hubungan seksual yang berupa homoseksual, heteroseksual maupun oral seks bisa menyebarkan AIDS, Kontaminasi dimulai jika ada luka saat kontak seksual tsb. Yang memungkinkan terjadinya kontak antara virus yang ada pada cairan vagina dengan darah. Jelaslah bahwa hubungan seks yang menimbulkan luka atau peradangan punya kans besar untuk terkontaminasi virus ini.


2.   Transfusi darah.
            Ketika darah yang terinfeksi virus HIV masuk kesaluran darah yang sehat, maka  telah terjadi penularan virus HIV.

3.   Alat-alat medis
Alat-alat medis juga dapat menjadi perantara penularan HIV, jika tidak dalam keadaan steril. Alat-alat medis seperti jarum suntik, baik untuk pengobatan, immunisasi, menindik tato, akupuntur atau yang digunakan pecandu obat bius sangat rawan sebagai media penularan Virus HIV.

4.   Ibu Hamil
Bayi dalam kandungan berpotensi tertular virus HIV/AIDS apabila ibu bayi tsb.  Tertular virus, baik melalui tranfusi darah atau melalui hubungan seksual dengan penderita HIV/AIDS. Seorang ibu mengidap HIV/AIDS akan menularkan virus itu kepada bayinya melalui air susu ibu.

5.   Cairan tubuh
              Cairan tubuh seperti cairan sperma, cairan vagina, darah dan air susu ibu dapat  menjadi media penularan virus HIV/AIDS. Sementara cairan lainnya seperti keringat, air liur, air mata masih terdapat perbedaan pendapat, apakah cairan-cairan tsb. Brpotensi Menularkan Virus HIV/AIDS Atau tidak.

6.   Donor Organ(Transplantsi)
Transplantasi adalah pemindahan jaringan atau organ tubuh, seperti jantung, ginjal, paru-paru, hati dsb. Dari stu individu ke individu lainya. Transplantasi bertujuan sebagai cara pengobatan atau mengganti organ tubuh yang rusak dengan organ tubuh orang lain. Ketika organ tubuh yang diberikan (donor) mengidap virus HIV/AIDS, maka secara otomatis si penerima donor pun akan tertular virus juga.

E.  Tahapan dan gejala HIV menjadi AIDS

a.    Tahap awal infeksi HIV
gejalanya mirip dengan influenza (deman, rasa lemah, lesu, sendi teras nyeri, batuk, nyeri tenggorokan dan pembesaran kelenjar), kira-kira beberapa gejala ini hilang dengan sendirinya.
b.    Tahap tanpa gejala
meskipun ia tidak menunjukan gejala, tetpi pada tes darah ditemukan antibody HIV dan disebut HIV, masa ini berlangsung 5 – 7 tahun .
c.     Tahap ARC (AIDS Related Complex)
Muncul gejala AIDS, ARC adalah istilah bila didapati dua atau lebih gejala-gejala yang berlangsung lebih dari 3 bulan yaitu demam disertai dengan keringat malam, penurunan berat badan lebih dari 10%, kelemahan tubuh yang mengganggu aktivitas sehari-hari, pembesaran kelenjar secara lebih luas, diare, batuk, gatal-gatal bercak merah kebiruan, sakit tnggorokan dan pensdarahan yang tak jelas sebabnya.
d.    Tahap gangguan otak (susunan syaraf pusat)
Pada tahap ini dapat mengakibatkan kematian sel otak dan gangguan mental. gangguan mental yang terjadi demensia (gangguan daya ingat), penurunan kesadaran, gangguan psikotik, depresi dan gangguan syaraf.

F.   Cara Pengendalian virus HIV

     Apabila terinfeksi Human Immunodeficiency Virus(HIV) , maka
Pengendaliannya yaitu :
a.         Pengendalian Infeksi Opurtunistik
Bertujuan menghilangkan, mengendalikan, dan pemulihan infeksi opurtunistik, nasokomial, atau sepsis. Tidakan pengendalian infeksi yang aman untuk mencegah kontaminasi bakteri dan komplikasi penyebab sepsis harus dipertahankan bagi pasien dilingkungan perawatan kritis.
b.    Terapi AZT (Azidotimidin)
Penggunaan obat antiviral AZT yang efektif terhadap AIDS, obat ini menghambat replikasi antiviral Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan menghambat enzim pembalik traskriptase.
c.    Terapi Antiviral Baru
Beberapa antiviral baru yang meningkatkan aktivitas system imun dengan menghambat replikasi virus / memutuskan rantai reproduksi virus pada prosesnya. Obat-obat ini adalah :
a.       Didanosine
b.       Ribavirin
c.       Diedoxycytidine
d.      Recombinant CD 4 dapat larut
d.        Vaksin dan Rekonstruksi Virus
 Upaya rekonstruksi imun dan vaksin dengan agen tersebut seperti interferon, maka perawat unit khusus perawatan kritis dapat menggunakan keahlian dibidang proses keperawatan dan penelitian untuk menunjang pemahaman dan keberhasilan terapi AIDS.
e.         Menghindari infeksi lain
karena infeksi itu dapat mengaktifkan sel T dan mempercepat reflikasi Human
Immunodeficiency Virus (HIV).
Pengendalian HIV-AIDS Di masyarakat dan klinik
1.             Menyebarluaskan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang HIV-AIDS baik secara individu maupun secara kelompok
2.              Penyelenggaraan konseling dan tes suka rela HIV dan AIDS
3.              Pemberian materi kesehatan reproduksi
4.              Peningkatan penggunaan kondom pada setiap hubungan seks beresiko
                     


G.      Cara mencegah HIV – AIDS

1.      Hindari Kontak dengan Darah yang terinfeksi HIV. Cara yang paling
umum untuk menularkan HIV adalah melalui kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi HIV. Transfusi, atau kontak dengan luka, dapat menyebabkan virus menyebar dari satu orang ke orang lain. Transmisi dengan darah dapat dengan mudah dihindari melalui tes darah dan menghindari kontak dengan luka jika seseorang positif terinfeksi HIV, jika Anda harus berurusan dengan luka dari pengidap HIV/ AIDS, pastikan untuk memakai pakaian pelindung seperti sarung tangan karet.
2.         Hati-hati dengan Jarum suntik dan peralatan Bedah Obat infus, jarum  suntik dan peralatan tato dapat menjadi sumber infeksi HIV. Jarum tato  senjata,dan pisau cukur adalah alat yang berpaparan langsung dengan darah  orang yang terinfeksi. Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika menggunakan jarum dan peralatan bedah:
a.    Jangan menggunakan kembali Alat suntik sekali pakai.
b.    Bersihkan dan cuci peralatan bedah sebelum menggunakannya.
c.    Hindari penggunaan obat-obat terlarang dan zat yang dikendalikan    intravena.
3.        Gunakan Kondom.
Cara lain untuk penularan HIV adalah melalui kontak seksual tidak terlindungi. Kondom adalah baris pertama pertahanan Anda untuk menghindari terinfeksi HIV. Hal ini sangat penting untuk menggunakan kondom saat berhubungan seks, tidak hanya akan mengurangi kemungkinan terinfeksi HIV, tetapi juga dapat melindungi diri dari infeksi menular seksual lainnya. kondom Lateks adalah yang terbaik, tetapi Anda juga dapat menggunakan kondom polyurethane. Jangan menggunakannya kembali dan pastikan bahwa tidak ada yang rusak di hambatan saat menggunakannya.
4.        Hindari Seks Bebas HIV dan AIDS yang lebih lazim untuk orang dengan banyak pasangan seksual. Jika Anda hanya memiliki satu pasangan seksual, Anda secara dramatis dapat meminimalkan kemungkinan tertular HIV atau mendapatkan AIDS. Namun itu tidak berarti bahwa Anda dapat berhenti menggunakan kondom, Anda masih harus melakukan seks dilindungi bahkan jika Anda setia pada pasangan seksual Anda.
 

 

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
AIDS atau Sindrom Kehilangan Kekebalan tubuh adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia sesudah system kekebalannya dirusak oleh virus HIV. Akibat kehilangan kekebalan tubuh, penderita AIDS mudah terkena berbagai jenis infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus tertentu yang bersifat oportunistik. Selain itu penderita AIDS sering kali menderita keganasan,khususnya sarcoma Kaposi dan imfoma yang hanya menyerang otak. Virus HIV adalah retrovirus yang termasuk dalam family lentivirus.
HIV merupakan singkatan dari 'Human Immunodeficiency Virus'. HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi.


DAFTAR PUSTAKA


Gillespie Stephen & Bamford Kathleen . 2008 . Mikrobiologi Medis dan infeksi Edisi ke tiga. Jakarta : Erlangga .

Pasuhuk Willy F . 1998 . AIDS . Jakarta : Indonesia Publishing House .

Imelda, J.D. 2006 . Pencegahan HIV / AIDS dari ibu ke bayi : Pelayanan Berkesinambungan yang terpecah , Seminar , Pusat Studi Kependudukan dan kebijakan UGM , Yogyakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar