TUGAS INDIVIDU KDM
Dosen pengampu : Mardiyono, Ph. D

DISUSUN OLEH :
NAMA :
Endah Fatmala Ningrum
KELAS :
1B
NIM :
P17420213050
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO
2014
1 1.
Struktur Anatomi Lambung
Manusia
Lambung adalah bagian dari saluran
pencernaan makanan yang melebar seperti kantung, terletak terutama di daerah
epigastrik, dan sebagian disebelah kiri daerah hipokondriak dan umbilikal di
bagian atas rongga perut sebelah kiri, dan sebagian tertutup oleh hati dan
limpa. Makanan yang ditelan terkumpul dalam lambung dan bercampur dengan getah
lambung, sehingga makanan menjadi encer seperti bubur. Jalan keluar lambung
tertutup rapat karena tebalnya lapisan otot lingkar yang sewaktu-waktu terbuka
untuk melewatkan bubur makanan sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.

Gambar 5.8 Struktur lambung
Lambung terdiri atas empat bagian, yaitu bagian
kardiak, fundus, badan lambung, dan pilorus. Kardiak berdekatan dengan hati dan
berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas
jari. Di bagian ujung kardiak terdapat klep atau spingter yang disebut spingter
esofageal, sedangkan di ujung pilorus terdapat spingter pilorus.
Spingter esofageal berfungsi untuk menjaga makanan agar tetap di lambung dan
hanya akan terbuka pada saat makanan masuk atau pada saat muntah. Dinding
lambung terdiri atas otot-otot yang tersusun melingkar, memanjang,dan menyerong
yang menyebabkan lambung berkontraksi. Dinding lambung mengandung sel-sel
kelenjar yang berfungsi menghasilkan getah lambung. Makanan yang masuk ke dalam
lambung tersimpan selama 2 – 5 jam. Selama makanan ada di dalam lambung,
makanan dicerna secara kimiawi dan bercampur dengan getah lambung. Proses pencampuran
tersebut dipengaruhi oleh gerak peristaltik. Getah lambung adalah campuran
zat-zat kimia yang sebagian besar terdiri atas air, asam lambung ( HCl), serta
enzim pepsin, renin, dan lipase. Getah lambung bersifat asam karena mengandung
banyak asam lambung. Asam lambung berfungsi untuk membunuh kuman
penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan, mengubah sifat protein, dan
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein
menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein
susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Lipase adalah enzim yang
menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol. Dinding lambung
juga menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (
sekresi) getah lambung. Makanan dicerna oleh otot lambung dan enzim sehingga
makanan menjadi lembut seperi bubur dan disebut kim. Otot pilorus yang
membentuk klep akan mengatur keluarnya kim sedikit demi sedikit dari lambung ke
duodenum. Otot pilorus yang mengarah ke lambung akan mengendur jika tersentuh
kim yang bersifat asam, sebaliknya otot pilorus yang mengarah ke duodenum akan
mengerut jika tersentuh kim.
2. Kuadran dalam perut
Pembagian
area
atau wilayah (Regio) pada Abdomen
(perut)
Ada
beberapa cara untuk menentukan permukaan dinding perut dalam beberapa regional
1) Dalam bentuk kuadran
Dalam
bentuk kuadran merupakan bentuk garis besar dan sederhana. Penentuan kuadran
ini dengan menarik garis (horizontal dan vertikal) melalui umbilikus. Dengan
cara ini dinding abdomen terbagi atas 4 daerah yang sering disebut :
a) Kuadran
kanan atas
b) Kuadran
kiri atas
c) Kuadran
kanan bawah
d) Kuadran
kiri bawah
Kepentingan
pembagian ini yaitu untuk menyederhakan penulisan laporan, misalnya untuk kepentingan
konsultasi atau pemeriksaan kelainan yang mencakup daerah yang cukup jelas.
Berikut
gambaran secara besar tentang organ yang terdapat pada kuadran-kuadran.
|
Kuadran Kanan Atas
|
Kuadran Kiri Atas
|
|
Hati,
kantung empedu, paru, esofagus
|
Hati,
jantung, esofagus, paru, pankreas, limfa, lambung
|
|
Kuadran
Kanan Bawah
|
Kuadran
Kiri Bawah
|
|
Usus
12 jari (duo denum), usus besar,
usus
kecil, kandung kemih, rektum, testis, anus
|
Anus,
rektum, testis, ginjal, usus kecil, usus besar
|
2) Dalam bentuk regio
Regio
digunakan untuk pemeriksaan yang lebih rinci atau lebih spesifik, yaitu dengan
menarik dua garis sejajar dengan garis median dan garis transversal yang
menghubungkan dua titik paling bawah dari arkus kosta dan satu lagi yang
menghubungkan kedua spina iliaka anterior superior (SIAS).
Bedasarkan
pembagian yang lebih rinci tersebut permukaan depan abdomen
terbagi
menjadi 9 regio:
a. Regio
hypocondriaca dextra
b. Regio
epigastrica
c. Regio
hypocondriaca sinistra
d. Regio
abdominal lateralis dextra
e. Regio
umbilicalis
f. Regio
abdominal lateralis sinis
g. Regio
inguinalis dextra
h. Regio
pubica (hypogastrium)
i. Regio
inguinalis sinistra
|
gambar
4. Regio Abdominalis
|
Kepentingan
pembagian ini, yaitu bila kita meminta pasien untuk menunjukan dengan tepat
lokasi rasa nyeri serta melakukan deskripsi perjalanan rasa nyeri tersebut.
Dalam hal ini sangat penting untuk membuat peta lokasi rasa nyeri beserta
perjalanannya, sebab sudah diketahui karakteristik dan lokasi nyeri akibat
kelainan masing-masing organ intra abdominal berdasarkan hubungan persarafan
viseral dan somatik. Secara garis besar organ-organ dalam abdomen dapat
diproyeksikan pada permukaan abdomen dalam bentuk regio, yaitu antara lain:
1. Hati atau hepar berada di regio hypocondriaca dextra,
epigastrica dan sedikit ke hypocondriaca sinistra.
2. Lambung berada di regio epigastrium.
3. Limpa berkedudukan di regio hypocondrium kiri.
4. Kandung empedu atau vesika felea sering kali berada pada
perbatasan regio
5. hypocondrium kanan dan epigastica.
6. Kandung kemih yang penuh dan uterus pada orang hamil dapat
teraba di regio hypogastrium.
7. Apendiks berada di daerah antara regio inguinalis dextra,
abdominalis lateral kanan, dan bagian bawah regio umbilicalis.
Referensi
http://kamuskesehatan.com/arti/kuadran-perut/
(diakses pada 18 maret 2014)
http://calondokter11.blogspot.com/2012/07/garis-orientasi-tubuh-dan-region.html
(diakses pada 18 maret 2014 )
Pearce
Evelyn C. 2010. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta : PT Gramedia,
Jakarta
http://struktur-anatomi-lambung-manusia/(
diakses pada 18 maret 2014)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar